YAYASAN PASEBAN ANDY UTAMA ARISTA MONTANA PETANI ORGANIK

yayasan paseban andy utama arista montana Petani Organik

yayasan paseban andy utama arista montana Petani Organik

Blog Article

Gerakan Masyarakat Dairi juga mengajak semua komponen masyarakat yang peduli pada keselamaatan rakyat, kelestarian lingkungan hidup dan peduli pada ancaman risiko bencana dari proyek ini untuk membangun solidaritas seluas-luasnya, #DairiMemanggil semua untuk mendesakkan tuntutan ini sekuat-kuatnya, demi tanah dan air Dairi, demi Tuhan dan leluhur yang sudah memberikan kesempatan rakyat Dairi mendapatkan berkat dari tanah Dairi yang subur ini.

a. Perencanaan yang Matang: Merencanakan transisi secara matang termasuk memilih teknik pertanian organik yang sesuai dan mengalokasikan waktu yang cukup untuk adaptasi.

Seolah Ong memberi pesan penting melalui Achdian dalam buku ini bahwa kekinian sesungguhnya mempunyai akar di masa lalu dan sejarah menjadi wahana untuk membaca dan memahami kekinian itu. Pandangan Ong dan pengalamannya tentang dua topik terakhir yang disinggung di atas, yakni mengenai masalah Tionghoa dan peristiwa 1965, memang tak lepas dari pengalamannya. Menurut Achdian, Ong jarang membicarakan masalah Tionghoa di Indonesia dan justru lebih suka berdiskusi tentang soal sejarah dinasti atau penyatuan China. Bagi Achdian, “minimnya” perhatian Ong pada masalah Tionghoa di Indonesia juga tercermin dari tulisannya yang banyak berkutat seputar persoalan di luar masyarakat Tionghoa, misalnya masyarakat Samin, runtuhnya kolonialisme Belanda, dan perubahan sosial di Madiun pada abad ke-19.

Tapi perlu diingat berkuasa bukan berarti mengekploitasi secara berlebihan. Alam Dan Tanah adalah ruang hidup dan sebagai petani kita wajib menjaga alam dan Tanah untuk kelangsungan hidup kita.

Mengkombinasikan budidaya padi dengan ikan mas sungguh selaras dengan alam. Padi memberi makan ikan dan sebaliknya kotoran ikan menghidupi ikan mas. Konsep ini tidak hanya bermanfaat merawat tanah dan lingkungan namun juga memberi keuntungan bagi petani.

Pendidikan tinggi ditempuhnya di Universitas Indonesia (UI) dengan karyailmiah tentang masyarakat Samin (skripsi sarjana muda) dan masa akhir keruntuhan Hindia Belanda (skripsi sarjana). Ong kemudian melanjutkan pendidikan ke Yale College, Amerika Serikat, dan memboyong gelar doktor pada 1975 dengan disertasi mengenai dinamika hubungan antara priyayi dan kaum tani serta perubahan sosial di Madiun pada abad ke-19. Kampus UI menjadi tempatnya mengabdi hingga pensiun sebagai pengajar di jurusan sejarah.

Terlebih lagi banyaknya formulir yang diisi untuk keperluan sertifikat PAMOR (Panduan Mutu Organis), petani kesulitan untuk mengisinya. Maka kehadiran kelompok ICS ini sangat dibutuhkan dan menjadi langkah awal penguatan organisasi petani dalam hal penjaminan yang mudah, murah dan terpercaya.

b. Kemitraan dengan Pasar Lokal: Memperkuat hubungan dengan pasar lokal, kooperatif petani, atau toko organik dapat membantu memasarkan produk dengan lebih efektif.

Situs ini merupakan situs jejaring sosial pertama di World-wide-web yang memiliki basis awal di negara-negara berbahasa Inggris, lalu menyebar hingga ke Asia. Posisinya di Amerika Serikat dan tidak lama kemudian digantikan dengan MySpace, Fb, dan LinkedIn. Namun situs ini masih memiliki basis massa di Asia meskipun sekarang semakin memudar.

Takdir Lembu sangat aneh. Ia lahir dari seorang pelacur yang kawin dengan buruh cangkul rel kereta api di Jawa. 

Kehadirannya di berbagai acara juga sama penting dengan kemunculan esainya di berbagai koran, majalah mingguan, ataupun jurnal dalam dan luar negeri. Popularitas dan pesonanya setara dengan wajah para pesohor yang setiap hari terpampang di berbagai media mendapatkan informasi lebih lanjut nasional. Itulah Ong.

Kehilangan Uma membuatnya semakin kurus dan tak terawat. Bahkan pernah dia dianggap gila saat datang ke stasiun kota lain menggunakan kereta api yang melintasi Kedungjati. 

Membaca buku ini seolah kita sedang berdialog dan dihadapkan dengan Ong, dengan seluruh kegelisahan intelektualnya sepanjang kariernya sebagai sejarawan, sekaligus membuka celah mengungkap lahan persoalan yang belum digarap Ong. Achdian memang tak merinci apa saja warisan intelektual Ong yang harus dirawat, dilihat lagi, dan dipertanyakan kesahihannya. Akan tetapi, justru di sana sesungguhnya kehadiran buku ini memiliki makna bagi sidang pembaca tentang pentingnya Ong atau Onghokham bagi kita hingga hari ini.

Ilyas, petani sekaligus Ketua Kelompok Tani Baji Ati menjadi motor penggerak petani lainnya agar mau beralih ke pertanian organik. Mulanya dari 1 ha, kini sudah mencapai lebih dari 20 ha menjadi lahan organik.

Report this page